Tag Archives: perahu bercadik

Indonesia Sebagai Bangsa Bahari

Seperti telah di sebutkan sebelumnya, nenek moyang bangsa Indonesia merupakan campuran antara bangsa pendatang dari Yunan, Tonkon, Vietnam, dan bangsa yang sudah menetap di kepulauan Indonesia selama ribuan tahun. Bangsa pendatan tersebut ialah bangsa-bangsa Austronesia yang bemigrasi dari Dataran Asia sejak 2000 tahun SM sampai permula abad Masehi. Mereka disebut sebagai bangsa bahari karena mereka menggunakan laut sebagai sarana kominikasi dan migrasi dari dataran Asia ke Kepulauan Indonesia. Sepanjang hidupnya mereka juga bergantung pada laut untuk memenuhi kebutuhan hidup. Baca lebih lanjut

2 Komentar

Filed under Materi Sejarah SMA, Sejarah Indonesia

Nenek Moyang Bangsa Indonesia

Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan terbesar di dunia dan memilki keanekaragaman ras , suku bangsa dan bahasa. Tentunya keragaman tersebut tidak datang di Indonesia dengan sendirinya melainkan mempunyai sejarah yang berlangsung sangat lama.
Bangsa Austronesia sebagai nenek moyang bangsa Indonesia
Menurut pendapat Korn dan Heine Geldern, nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari daratan Asia. Pada mulanya nenek moyang kita mendiami daerah Yunan (Cina Selatan), kemudian pindah ke selatan (India Belakang). Perpindahan tersebut diperkirakan antara tahun 200 SM sampai 300 SM dan berlangsung secara bergelombang. Dengan menggunakan rakit dan perahu bercadik mereka pindah ke pulau-pulau di sebelah selatan daratan Asia dan akhirnya sampai ke Nusantara.
Pulau-pulau di sebelah selatan daratan Asia ini disebut dengan Austronesia (Austro = Selatan, nesos = pulau). Sedangkan, bangsa yang mendiami daerah Austronesia disebut dengan bangsa Austronesia. Bangsa Austronesia mendiami daerah yang sangat luas. Daerah-daerah atau pulau-pulau tersebut membentang antara Madagaskar (sebelah barat) hingga Pulau Paskah (sebelah timur) dan antara Taiwan (sebelah utara) sampai Selandia Baru (sebelahh selatan).
Bangsa Austronesia yang masuk ke Indonesia disebut bangsa Melayu. Mereka ini adalah nenek moyang langsung bangsa Indonesia. Bangsa Melayu dapat dibedakan menjadi dua yaitu sebagai berikut:
a.Bangsa Proto Melayu (Melayu Tua)
Bangsa Proto Melayu sampai di wilayah Indonesia dengan melalui dua jalan, yaitu jalan barat (melalui Semenanjung Melayu terus ke Sumatera dan selanjutnya tersebar ke seluruh Indonesia) dan jalan timur (melalui Filipina terus ke Sulawesi dan selanjutnya tersebar ke seluruh Indonesia). Bangsa Proto Melayu memiliki kebudayaan setingkat lebih tinggi daripada Homo Sapiens yang ditemukan di Indonesia.
Kebudayaan mereka adalah kebudayaan batu muda (neolitikum). Benda-benda hasil kebudayaan mereka masih terbuat dari batu dan telah dikerjakan dengan baik sekali. Kebudayaan kapak persegi dibawah oleh bangsa Proto Melayu melalui jalan barat, sedangkan kebudayan kapak lonjong melalui jalan timur. Bangsa Proto Melayu kemudian terdesak ke arah timur setelah kedatangan bangsa Deutro Melayu. Pada masa sekarang masih dapat ditemukan keturunan bangsa Proto Melayu seperti suku bangsa Dayak, Toraja, Batak, Papu (Irian Barat) dan sebagainya.
b.Bangsa Deutro Melayu (Melayu Muda)
Bangsa Deutro Melayu memasuki wilayah Indonesia secara bergelombang sejak tahun 500 SM. Mereka masuk ke wilayah Indonesia melalui jalan barat, yaitu melalui daerah Semenanjung Melayu, terus ke Sumatera dan selanjutnya tersebar ke seluruh wilayah Indonesia. Keturunan bangsa Deutro Melayu misalnya suku bangsa Jawa, Melayu, Bugis, Minang, dan sebagainya. Benda-benda hasil kebudayaan mereka telah terbuat dari logam, yakni terbuat dari perunggu.
Bangsa Deutro Melayu berasal dari Dongson di Vietnam Utara, sehingga mereka disebut juga orang-orang Dongson. Bangsa Deutro Melayu memiliki kebudayaan yang lebih tinggi daripada Proto Melayu. Hasil kebudayaan Deutro Melayu terbuat dari logam (mula-mula dari perunggu kemudian dari besi). Mereka telah mengenal perikanan laut dan pelayaran sehingga rute perpindahan ke Nusantara juga memanfaatkan jalan laut

Tinggalkan komentar

Filed under Materi Sejarah SMA, Sejarah Dunia, Sejarah Indonesia

Unsur Kebudayaan Indonesia

Berikut unsur-unsur kebudayaan indonesia sebelum mengenal tulisan atau sebelum terpengaruh budaya Hindu-budha.
Sistem kepercayaan
Pada masa berburu dan mengumpulkan makanan,sistemkepercayaan dalam masyarakat Indonesiamulai tumbuh.Kepercayaan terhadap roh nenek moyang terus berkembang pada masa bercocok tanam hingga masa perundagian.Selain penghormatan terhadap roh nenek moyang,ada kepercayaan terhadap kekuatan alam.
Sistem kemasyarakatan
Sistem ini mulai tumbuh ketika manusia hidup bercocok  tanam dan jumlahnya besar.
Sistem kemasyarakatan terus berkembang khususnya pada masa perundagian,pada masa  ini kemasyarakatan menjadi lebih kompleks,yaitu terbagi menjadi kelompok-kelompok  tertentu sesuai dengan bidang keahliannya.
Pertanian
Sistem ini mulai dikenal bangsa indonesia sejak zaman neolitikum,yakni sejak manusia menetap secara permanen.
Kemampuan berlayar
Hal ini dilatarbelakangi oleh cara kedatangan nenek moyang Bangsa Indonesia dari daratan Asia.Kemampuan berlayar ini selanjutnya menjadi dasar kemampuan perdagangan,itulah sebabnya bangsa Indonesia sudah berkiprah dalam jalur pelayaran internasional.
Sistem bahasa
Bahasa yang tersebar di seluruh wilayah indonesia terangkum dam kesatuan rumpun bahasa,yaitu  rumpun bahasa melayu austronesia atau bahasa melayu kepulauan selatan.
Ilmu pengetahuan
Masyarakat indonesia telah mengenal ilmu pengetahuan dan teknologi,sebelum ada pengaruh hindu-budha.masyarakat memanfaatkan angin sebagai tenaga penggerak dan aktivitas peayaran dan perdagangan,ilmu astronomi sebagai petunjuk arah dlm pelayaran atau sebagai petunjuk waktu dlm bidang pertanian.
Organisasi sosial
Hubungan masyarakat dlm suatu kelompok suku erat,pola kerjasama dlm hidup gotong- royong dlm suatu kelompok suku.
Teknologi
Masyarakat indonesia telah mengenal teknik pengecoran logam dan teknik pembuatan perahu bercadik.
Sistem ekonomi
Untuk itu masyarakat menjalin hubungan perdagangan dengan cara barter,yaitu pertukaran barang dengan barang.
Kesenian
Masyarakat mewujudkan dan menyalurkan jiwa seni dengan cara membuat batik,seni membuat gamelan,seni wayang,dll.
Unsur-unsur peradaban masyarakat Indonesia sebelum mengenal tulisan menurut G.Coedes antara lain:

  1. Memelihara ternak
  2. Pengetahuan berlayar
  3. Teknik pelayaran
  4. Sistem kekerabatan matrilineal
  5. Kepercayaan animisme,monoisme,dan pemujaan roh halus,
  6. Organisasi pembagian kerja
  7. Teknik pembuatan barang dari tanah
  8. Kepercayaan pada penguasa gunung
  9. Pemakaman (dolmen,kubur batu)
  10. Mitologi pertentangan dua unsur kosmos.

Menurut Dr.Brandes, menjelang masuknya pengaruh Hindu-Budha,atau menjelang manusia mengenal tulisan:

  1. Bercocok tanam padi
  2. Mengenal seni gamelan
  3. Mengenal pertunjukan wayang
  4. Pandai membatik
  5. Susunan masyarakat mancapat(lapangan,alun-alun,istana,bangunan,pemujaan, pasar,dan rumah tahanan)
  6. Mengenal alat tukar perdagangan
  7. Membuat barang-barang logam terutama perunggu
  8. Sebagai bangsa bahari
  9. Pengetahuan astronomi
  10. Susunan masyarakat yang teratur

Dapat ditarik kesimpulan bahwa masyarakat Indonesia pada saat itu adalah:

  1. Masyarakat agraris-religius dengan bercocok tanam padi
  2. Memiliki tingkat peradaban yg tinggi(teknologi perundagian) dan pelayaran
  3. Hidup dalam kelompok berdasarkan gotong royong,musyawarah,dan mufakat
  4. Merupakan masyarakat komunal dengan asas kesejahteraan bersama.

Tinggalkan komentar

Filed under Materi Sejarah SMA, Sejarah Indonesia